HIDUP BERKECUKUPAN

Kebaktian GBI St, Mall, Pdm. Toni Arief, Pk. 10.00-12.00, Tgl 23/1/2011

Hidup berkecukupan

Hidup ini adalah serangkaian ujian. Hidup adalah sebuah tugas dan tanggung jawab.
Kita bukan mencari berkat tapi mengambil berkat/menjemput berkat. Artinya kita harus bekerja karena meskipun burung di udara dipelihara tapi Tuhan tidak menaruh makanannya di sarang. Melainkan burung-burung itu harus terbang mengambil makanannnya.

Amsal 30 : 3 – 9
Jangan kita diberi kemiskinan agar kita tidak mempermalukan Tuhan.

Tuhan sudah menyediakan kecukupan utk kita.

Allah mencukupkan kita dalam segala perkara
Masalahnya : kita yang sering merasa kurang. Sering memikirkan apa yang tidak kita miliki.

Orang kaya adalahorang yg bisa menikmati apa yang ia miliki.
Orang yang tidak dpt bersyukur tidak pernah merasa cukup.

Keinginan itu lebih besar dari bumi. Kita sering dibantu oleh pelukis. Melihat panorama di sekitar kita misalnya : pasar becek. Bila dilihat dg mata sendiri kok tampak jelek dan kusam, tapi ketika dilukis oleh pelukis terlihat indah.

Kebaikan yang banyak mudah dilupakan hanya karena kejelekan satu kali.
Yang tidak baik selalu diingat tetapi yang baik begitu cepat dilupakan.

Karena manusia cenderung menyimpan yang tidak baik di dalam hati.

Pengkhotbah 12 : 3
Pengkhotbah 1 : 18
Mengapa ada orang hidup berkekurangan?

Karena malas.
Kejadian 2 : 15.
Adam dan Hawa saja bekerja di Taman Eden.
Bisa juga karena orang itu tidak mencukupkan diri dg apa yg ada sehingga selalu kekurangan.

Kekurangan bukan keadaan tetapi sikap hati

Roma 14 : 17-18
Kebenaran = kasih, damai sejahtera dan sukacita dari Roh Kudus

Jaga hati kita supaya ada damai dan sukacita.
Lebih sedih mikirin diri sendiri daripada orang lain. Karena itu banyak orang yg ingi operasi plastik, dll karena sedih mikirin dirinya yg kurang mancung, kurang sexy, kurang tinggi dll

Kendalikan diri dari kedagingan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 PERKARA YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN

4 JANJI TUHAN YESUS SEBELUM NAIK KE SURGA

3 DOSA YANG MENGIKAT KITA