MENGAKHIRI PERTANDINGAN

Kebaktian tgl 9/8/09
GBI St. Mall Pk. 10.00-12.00, Pdt. David Tedjasasmita

II Timotius 4 : 7-8
Dalam suatu perlombaan lari marathon, ada seorang atlet asal Tanzania yang mengalami cidera sehingga dokter menyuruhnya agar tidak meneruskan pertandingan, tetapi sang atlet terus berlari dengan menahan rasa sakitnya.

Dan, si atlet memang tidak menang. Yang menang, adalah atlet dari negara lain. Namun sampai stadion sudah sepi dan semua wartawan siap-siap untuk pulang, tiba-tiba sang atlet yang cidera itu berlari terpincang-pincang sampai tiba di garis finish baru berhenti.

Para wartawan pun menanyakan kenapa ia terus berlari padahal ia sudah jelas tidak mendapatkan juara. Sang atlet berkata : Aku diutus negaraku bukan hanya untuk memulai pertandingan tetapi juga untuk mengakhirinya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah selesai garis akhir pertandingan dalam hidup ini?

Kita diutus oleh Tuhan ke dunia ini adalah untuk mengakhiri garis pertandingan. Meskipun dalam kebaktian kematian sering disebutkan ayat mengenai : telah mengakhiri garis akhir pertandingan. Tetapi, tidak semua orang yang meninggal sudah mengakhiri tugasnya di dunia ini.

Waktu kita menikah, bekerja dan berada di suatu tempat, kita punya panggilan dan tugas dari Tuhan yang harus kita kerjakan. Sudahkah kita mengerjakannya?

Jangan sampai ketika Tuhan datang untuk mengangkat kita ke awan2 permai, kita menjadi tertinggal karena belum mengerjakan tugas dan panggilan kita. Meskipun kita mungkin saja tidak berdosa, tetapi mungkin saja kita tertinggal karena belum mengakhiri pertandingan kita.

Mengerikan sekali jika kita tidak diangkat pada saat rapture tiba karena Roh Kudus juga ikut diangkat pada waktu itu. Maka bila kita tertinggal, beban hidup akan kian berat. Tak ada lagi Roh Kudus yang membantu kita.

Untuk bisa mengakhiri pertandingan maka kita harus :

-intim dg Tuhan (Maz 127 : 2, Yesaya 4: 5 -6, Kel 33 : 9 -11)
-dewasa rohani berarti punya tanggung jawab rohani.
Jangan seperti anak kecil yang tak mengerti tanggung jawab. Bila ia lapar, ia akan menangis minta susu tanpa peduli apakah ortunya punya uang atau tidak untuk beli susu.
-berjuang untuk mencapai garis akhir. Luk 13 : 23 -24

Maka kerjakan semua tanggung jawab kita. Hidup dalam kekudusan dan sungguh2 dengan Tuhan.

Walaupun mungkin kita pernah jatuh seperti atlet di atas, tetapi kita harus berusaha utk bangkit lagi.

Filipi 3 : 17-21

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 PERKARA YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN

3 DOSA YANG MENGIKAT KITA

SAMAKAN FREKUENSI MU DENGAN FREKUENSI TUHAN